Senin, 09 Oktober 2017

Jenis Jenis Virtualisasi

Jenis-Jenis Virtualisasi



postingan kali ini saya akan membahas tentang jenis-jenis virtualisasi.  Langsung pahami saja yang ada dibawah

Jenis dan Tipe Virtualisasi

Pembagian berikut ini  berdasarkan hasil akhir dari penerapan teknologi virtualisasi, walau dalam prakteknya akan sangat komplek dan hampir mirip dalam konfigurasi.Untuk saat ini implementasi virtualisasi dalam dunia komputer  dapat dikategorikan sebagai berikut :
  1. Virtualisasi Server
    Adalah penggunaan teknologi virtualisasi dengan tujuan untuk memecah resource fisik server kedalam beberapa  Virtual server yang nantinya akan diinstall berbagai macam sistem operasi sesuai kebutuhan atau bisa juga virtual server ini dijual /disewakan oleh pihak hosting .
    Kita sering mendengarnya dengan istilah VPS(Virtual Private Server) hosting.
  2. Virtualisasi Desktop
    Virtualisasi desktop merupakan teknologi software yang memisahkan desktop environment dan aplikasi desktop yang terinstall dengan resource fisik ketika desktop diakses oleh user.
    virtualisasi desktop biasanya digunakan bebarengan dengan virtualisasi aplikasi dan user provile  management systems atau sekarang lebih dikenal dengan “Virtualisasi User” dimana dalam 1 komputer bisa diakses oleh ratusan user dalam 1 waktu tanpa mengganggu user lain nya. Virtualisasi user atau desktop bisa diakses menggunakan remote desktop atau menggunakan cloud interface /browser sehingga lebih flexible.
  3. Virtualisasi Aplikasi
    Virtualisasi aplikasi memungkinkan kita untuk menjalankan sebuah aplikasi tanpa harus menginstall aplikasi tersebut bahkan bisa menjalankan nya secara remote dengan menggunakan web interface atau cloud interface. Pada dasarnya aplikasi akan dibungkus kedalam sebuah runtime environment (seperti virtual machine) dan ketika aplikasi dijalankan aplikasi tersebut berjalan diatas virtual environment yang telah di bundle bersamanya yang menjadikan aplikasi menjadi portable. Virtual environment akan berjalan diatas sistem operasi dan aplikasi berjalan diatas virtual environment sehingga aplikasi benar-benar terisolasi dari OS fisik.Ada beberapa pilihan/metode akses user  ke virtual aplikasi antara lain :
    -User mengakses  virtual aplikasi yang telah diintegrasikan dengan webserver melelui web browser atau cloud interface (streaming)
    -User mengkopi aplikasi yang sudah dibundle dengan runtime environment (yang menjadikan aplikasi ini portable tanpa perlu install) dan mengekseskusinya langsung di mesin yang dia miliki/pakai tanpa install dan setting apapun
    Ada beberapa produk yang digunakan untuk membuat Virtualisasi aplikasi antara lain : Microsoft App-V, VMware Thinapp,Symantec Workspace Virtualization,Spoon,Cameyo
  4. Virtualisasi Network
    Virtualisasi network merupakan proses penggabungan network hardware dan software kedalam satu virtual unit(Network Server) yang menyediakan container yang berfungsi seperti halnya perangkat network fisik. virtualisasi network biasanya digunakan oleh developer untuk mengetest sistem dan aplikasi yang sedang dikembangkannya.
  5. Virtualisasi Storage
    Virtualisasi storage menyediakan media penyimpan (storage) yang terisolasi (terpisah dari resource fisik),aman dan mudah dalam fail over dan backup. salah satu contoh implementasi virtualisasi storage yang gampang kita lihat adalah fasilitas cloud storage seperti DropBox dan Google drive yang menyediakan /menyewakan cloud storage bagi pelanggannya dengan menawarkan flexibilitas dimana user bisa mengakses storage kapanpun dan dimanapun.

Vitualisasi

Pengertian Virtualisasi


Pengertian Virtualisasi

Dalam ilmu komputer, virtualisasi (bahasa Inggris: virtualization) adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah "sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal."

Istilah virtualisasi sudah digunakan secara luas sejak 1960-an, dan telah diaplikasikan kepada beberapa aspek komputer—dari keseluruhan sistem komputer sampai sebuah kemampuan atau komponen individu. Secara umum semua teknologi virtualisasi mengacu kepada "menyembunyikan detail teknis" melalui enkapsulasi.

Fungsi Virtualisasi

Secara umum fungsi virtualisasi data center adalah sebagai berikut.
1.      Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
2.      Kemudahan Backup & RecoveryServer-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir danserver berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3.           Kemudahan DeploymentServer virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
4.  Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
5.     Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
6.      Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
7.      Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
8.      Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful.

Teknologi Virtualisasi

Untuk mendukung implementasi virtualisasi server , CPU dari sebuah server harus mendukung
teknologi virtualisasi, tetapi tidak usa kuatir karena hardware saat ini sudah mendukung teknologi
virtualisasi hankan untuk komputer biasa pun sudah mendukung teknilogi virtualisasi.

Dalam teknologi virtualisasi sebuah server dipecah kedalam virtual environment , dan setiap virtual environment dapat diinstall sistem operasi yang berbeda dari sistem operasi server fisik atau sistem operasi dari virtual environment lain nya. Ketiaka Virtual environment berjalan dia tidak tau tentang resource yang digunakan sehingga dalam teknologi virtualisasi diperlukan sebuah Hypervisor yang mengkoordinasi komunikasi dan instruksi antara virtual environment dengan resource fisik / psical resource. Hypervisor inilah yang dipegang oleh administrator dari sebuah server yang mengimplementasikan teknologi virtualisasi untuk mengatur virtual environment.
Ada 2 jenis Hypervisor dalam dunia virtualisasi saat ini :
  1.       Hypervisor Type 1 (Bare Metal Hypervisor)
    Dikatakan Bare Metal hypervisor karena hypervisor ini mengakses langsung hardaware fisik tanpa bantuan sistem operasi, dan biasnaya untuk menggunakan hypervisor type 1 kita harus menginstall hypervisor sebagai sistem operasi (Bukan diinstall dalam sistem operasi).Contoh  Hypervisor Type 1  diantaranya : KVM , Red hat Enterprise Virtualisation (RHEV),XEN/Citrix XenServer,Hyper-V,VMware vSphere/ESXi
  2.       Hypervisor Type 2 (Hosted Hypervisor)
    Jenis Hypervisor ini memerlukan sistem operasi untuk berjalan, karena jenis hyper visor ini berjalan diatas sistem operasi.Contoh Hypervisor Type 2 diantaranya : VMware Work station , VMware Player ,Virtual Box

Keuntungan Menggunakan teknologi Virtualisasi

Semakin berkembangnya tuntutan dunia dalam industri komputer untuk memenuhi kebutuhan manusia dan semakin komplex infrastruktur untuk membangun nya maka teknologi virtualisasi dibuat untuk menyederhanakan kerumitan yang ada. dengan menggunakan virtual environment,konfigurasi server dan infrastruktur jaringan lebih gampang dimanage dan dimonitor. berikut adalah beberapa keuntungan/benefit menggunakan teknologi virtualisasi dalam dunia komputer modern saat ini .
  1.      Optimalisasi Server
    jika kita mempunyai server fisik dengan kapasitas besar, sedangkan aplikasi server yang akan kita bangun memerlukan resource yang kecil alangkan baiknya server yang akan kita bangun dimasukan kedalam virtual environment dan mengatur resource VE sesuai dengan kebutuhan aplikasi server yang akan kita bangun, Dengan demikian sisa resource bisa kita manfaatkan untuk membangun server lain diwaktu yang akan datang tanpa harus membeli perangkat baru.
  2.       SnapshotVirtual environment mendukung snapshot yang memungkinkan kita untuk mengembalikan virtual environment(VE) ke kondisi saat snapshot diambil jika terjadi kesalahan konfigurasi/Error . Snapshot akan menyimpan kondisi dari VE dan kita bisa merestore kapanpun kita mau.
  3.      Migrasi Mudah
    Hypervisor sekarang telah mendukung live migration, dimana kita bisa memindah VE (Server) yang sedang berjalan ke server fisik yang lain tanpa mengalami server down.
  4.       Instan Fail Over
    Mayoritas Hypervisor telah mendukung clustering sehingga fail over bisa dilakukan secara instan dan otomatis
  5.       Flexible
    Dengan menggunakan teknologi virtual pengelolaan server akan menjadi lebih mudah ketika kita ingin memindah, merubah resource bahkan ketika kita ingin memindahkan server dalam keadaan hidup tanpa mengalami down (Live Migration). Proses penginstallan dan recovery juga tidak memakan waktu yang lama jika terjadi kerusakan /error pada Hypervisor
  6.       Hemat Listrik dan Hardware
    Akan sangat berbeda jika kita tidak menggunakan virtualisasi dimana kita menghidupkan banyak server yang masing-masing menggunakan daya sendiri , dengan virtualisasi cukup 1 server besar dan penggunaan resource bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika Resource kurang tidak perlu beli server baru cukup Upgrade part yang perlu diupgrade saja (misal RAM,CPU,Storage)
  7.       Memperpanjang masa hidup aplikasi jadul
    Ketika aplikasi jadul sudah tidak bisa berjalan di modern OS saat ini (Misalnya aplikasi DOS) dengan teknologi virtual kita bisa menjalankan aplikasi jadul tersebut diplatform manapun dengan menggunakan virtualisasi desktop atau virtualisasi aplikasi.
  8.       Backup dan Recovery Mudah
    Hypervisor menyediakan auto backup untuk setiap container /VE sehingga jika terjadi kerusakan kita bisa merestore backup tersebut ke virtual server yang telah disediakan tanpa harus memakan waktu yang lama, Berbeda sekali jika kita menginstall server pada server fisik yang akan memakan waktu lama untuk mengkonfigurasi ulang jika terjadi kerusakan
  9.       Lebih aman
    Jika terjadi kasus server di hack dan data penting dalam server di hapus /dirusak  maka dengan mudah kita untuk mengembalikan nya dengan fasilitas backup-restore. walau hacker telah masuk kedalam sistem tetapi hacker tidak bisa menembus ke resource fisik dari server yang kita kelola maka dengan mudah kita untuk menghapus backdoor dan malware yang ditinggalkannya, ini akan berbeda jika tidak menggunakan virtualisasi ketika server dijebol hacker maka hacker 100% telah menguasai server fisik kita dan akan sangat repot untuk membersihkan nya.

Instalasi Os Menggunakan Flashdisk

Cara Instalasi OS Microsoft Windows menggunakan  Flashdisk




bahan bahan yang diperluin :
1. Flashdisk
2. RufusDownload Disini Gan!!!
3. ISO Windows Download Os Disini Gan!!!
Langkah langkah:
      A. Buat Bootable
          1. Siapkan Flashdisk, dan colokkan ke laptop
          2. Buka aplikasi Rufus

          3. Pada bagian device pilih flashdisk yang akan dijadikan bootable windows.
          4. Pada bagian partition scheme and target system type pilih “GPT partition scheme for EUFI" atau piliih “MBR partition scheme for UEFI”,tergantung tipe partisi HDD/SSD, atau jika
              belum support UEFI pilih ”MBR partition scheme for BIOS or UEFI” karena di bios hanya
              support tipe partisi MBR.
          5. Filesystem pilih “FAT32” jika menggunakan UEFI, tapi jika BIOS/Legacy pilih NTFS juga bisa
          6. pada icon cdrom, klik dan browse ke file ISO windows yang telah disiapkan.
          7. tekan start dan tunggu hingga proses selesai.

     
B. Atur boot order pada UEFI/BIOS       
          1. Masuk ke UEFI/BIOS dengan cara tekan berkali kali tombol F2 (Pada laptop Toshiba)
                        
          2. Masuk ke bagian Boot
          3. Ubah Boot Priority sehingga boot ke flashdisk menjadi yang pertama (F6/F5)
          4. Tekan tombol Fn+F10 untuk Save and Exit
          5. Sehingga boot pertama akan ke Flashdisk
          6. Saat booting akan otomatis ke FDD (Jika UEFI), tapi jika Legacy harus memijit tombol
              apapun di keyboard untuk masuk ke proses instalasi OS.
          7. Atau dengan menggunakan tombol Fn+F10 langsung pada saat sebelum booting
          8. Lalu pilih device mana yang akan di boot
         
     C. Masuk ke Proses instalasi OS (Windows)


          1. Pilih Bahasa format waktu dan mata uang serta keyboard layout dan klik next
          2. Klik Install Now
          3. Centang pada licence term dan klik next
          4. Pilih custom (advanced) untuk mengatur partisi dan lokasi penginstallan windows
          5. Pilih Upgrade jika ingin upgrade Windows tanpa kehilangan aplikasi  yang sudah terinstall
          6. Atur partisi
          7. klik pada partisi yang disiapkan untuk install (Perhatikan Size) windows dan klik next
          8. Tunggu hingga Proses installasi berjalan dan selesai
          9. Setelah selesai windows otomatis akan melakukan restart
        10. Terakhir, hanya untuk memasukkan data seperti Komp Name, jadi tidak perlu dijelaskan.

Terima Kasih telah beekunjung,Jangan malu bertanya kawan..

Jenis Jenis OS

Jenis – Jenis Sistem Operasi
        Berdasarkan jenisnya sistem operasi dibagi menjadi dua yaitu sistem operasi open source dan closed ssource.

1.  Open Source
    
 A. Definisi
     Open source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan. Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode programnya diubah atau dimodifikasi, maka tidak disebut sebagai open source walaupun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.

A.  Contoh OS Open Source

1.    UNIX

UNIX adalah merupakan awal dari sistem operasi LINUX, UNIX diawali dari project Multics (Multiplexed Information and Computing Service) pada tahun 1965 yang dilakukan American Telephone and Telegraph AT&T, General Electric (GE), dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dengan biaya dari Departemen Pertahanan Amerika (Departement of Defence Advenced Research Project, DARPA atau ARPA). Unix sudah jarang sekali dipakai pada saat ini, akan tetapi untuk mengenal lebih jauh tentang UNIX.

2.     BSD (Berkeley Software Distribution)


     Sistem Operasi BSD atau Berkeley Software Distribution adalah sistem operasi yang hampir mirip dengan UNIX akan tetapi Free BSD bukan turunan dari UNIX. Sistem Operasi juga juga lebih dikenal dengan Free BSD yaitu sistem operasi ini dikembangkan oleh Berkeley Software Distribution. Sistem operasi ini juga banyak yang menyukainya karena gratis dan open source akan tetapi tidak sepopuler Linux.


3.  GNU Linux
         


           Linux adalah Sistem operasi yang ditemukan oleh Linuz Torval. Sistem operasi ini diturunkan dari UNIX dan terus dikembangkan sampai sekaran. Linux sendiri merupakan sistem operasi yang jarang dipakai di Indonesia, karena kebanyakan orang Indonesia lebih suka menggunakan sistem operasi windows. Sebenarnya linux tak sesulit yang diperkirakan karena kita hanya perlu sedikit belajar dan membiasakan untuk menggunakan Linux. Sistem Operasi linux mengalami perkembangan yang sangat pesat karena sifatnya yang open source.


4.  Sun Solaris
           


           Sun Solaris merupakan salah satu sistem operasi yang diturunkan dari UNIX dan terkenal didunia. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Sun MicroSystem. Sistem Operasi ini memiliki kelebihan yaitu: Free Redistribution sehingga setiap orang bisa membeli atau memberikan kepada orang lain
           Derived Work, user bisa mengubah kode yang ada pada Sun Solaris dan mendistribusikan ulang untuk umum.


2.  Closed Source

            Sistem Operasi Closed Source adalah sistem operasi yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, kelompok atau perusahaan tertentu dan sistem operasi ini tidak membuka secara umum kode programnya. Biasanya sistem operasi akan memerikan license kepada orang lain untuk dapat menjalankan program tersebut.

B.  Contoh OS Close Source

1.  Microsoft Windows

           Merupakan sistem operasi desktop proprietari yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan pendirinya Bill Gates. Versi pertama sistem operasi ini adalah Windows 1.01 dirilis pada tahun 1985. Semua sistem operasi yang dirilis oleh microsoft adalah berbasasis closed source seperti: Windows XP, Windows 7, Windows Vista, Windows 8 dan Windows 10.

2.  Apple Mac Os


             Apple Mac Os sama dengan Microsoft Windows merupakan sistem operasi proprietari yang dikembangkan oleh Apple. Sistem ini didesain sebagai sistem operasi yang ramah terhadap pengguna . Versi terkini dari sistem ini merupakan pengembangan dari sistem operasi UNIX. Mac OS sendiri dikhususkan untuk perangkat dengan merk Apple.


          Itulah jenis jenis OS yang berada didunia,semoga artikel ini bermanfaat bag anda..


Sistem Operasi/OS

Definisi dan Komponen Sistem Operasi

Sistem Operasi

Sistem operasi atau operating system dalam bahasa inggris perlu kita pelajari terutama bagi yang suka menggunakan gadget maupun perangkat komputer.

Di artikel ini saya akan membahas mengenai sistem operasi (OS).

A. Definisi Sistem Operasi

Sistem operasi atau yang dalam bahasa inggris operating system adalah perangkat lunak sistem yang mengatur sumber daya dari perangkat keras dan perangkat lunak, serta sebagai jurik  untuk program komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer, kecuali program booting.

Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.


B. Komponen Operasi

Pada kenyataannya tidak semua sistem operasi mempunyai struktur yang sama. Namun menurut Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Greg Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen sebagai berikut:

a.   Managemen Proses
          Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah  proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O.
         Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti:
    • Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
    • Menunda atau melanjutkan proses.
    • Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
    • Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
    • Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

b. Managemen Memori Utama.


          Memori utama adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara , artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.

c. Managemen Secondary-Storage.
     Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program computer dibutuhkan secondary-storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk, disket, dll.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.


d. Managemen Sistem I/O.
    Sering disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.

Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
• Buffer : menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
• Spooling : melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
• Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu.


e. Managemen Berkas.
    Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.).
     Sistem operasi bertanggung-jawab:
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen           (non-volatile).


f.  Sistem Proteksi.
     Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus:
• membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang   belum.
• specify the controls to be imposed.
• provide a means of enforcement.

g. Jaringan.
     Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. 
     Akses tersebut menyebabkan:
• Computation speed-up.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.

h. Command-Interpreter system.
     Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line interpreter, dan UNIX shell.
     Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke system operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.


 

      Apa itu FTP?              FTP atau File Transfer Protocol adalah protokol internet yang berjalan dalam satu lapisan aplikasi yang ber...